
KAI Tingkatkan Efisiensi Penggunaan Air dalam Rangka Hari Air Sedunia 2025
Jakarta, 21 Maret – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian sumber daya air melalui berbagai upaya efisiensi penggunaan air. Bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia yang tahun ini mengusung tema “Glaciers Preservation” atau “Pelestarian Gletser”, KAI terus berinovasi dalam pengelolaan air secara berkelanjutan.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyatakan bahwa KAI menyadari pentingnya peran air dalam operasional perusahaan serta kehidupan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, KAI berkomitmen untuk menjaga efisiensi penggunaan air di seluruh wilayah operasionalnya.
Sebagai perusahaan transportasi massal yang melayani jutaan penumpang setiap harinya, KAI mencatat penggunaan air bersih terutama untuk kebutuhan domestik seperti toilet, wudhu, dan keperluan sanitasi lainnya. Sebagian besar sumber air yang digunakan berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sementara pada situasi tertentu digunakan air tanah yang dipompa menggunakan mesin pompa air.
“Dalam mendukung efisiensi penggunaan air, KAI telah merancang sejumlah target pengelolaan air limbah. Pada periode 2024 hingga 2025, KAI menargetkan pengelolaan air limbah di lebih dari 50% lokasi operasional. Target ini meningkat menjadi lebih dari 75% pada 2026 hingga 2028, dan pada 2028 hingga 2060, KAI berkomitmen untuk mencapai pengelolaan air limbah di 100% lokasi operasional,” jelas Anne.
Untuk mencapai target tersebut, KAI melaksanakan beberapa langkah strategis, seperti pendataan dan pemasangan flow meter pada seluruh wilayah operasional hingga tahun 2028. Flow meter ini berfungsi memantau penggunaan air secara akurat sehingga efisiensi dapat diukur dengan jelas. Selain itu, KAI menargetkan efisiensi penggunaan air lebih dari 5% pada periode 2024-2028, meningkat menjadi lebih dari 10% pada 2040-2060, dan di atas 15% setelah tahun 2060.
KAI secara transparan mencatat konsumsi airnya untuk terus mengukur efektivitas program efisiensi yang diterapkan. Pada tahun 2022, penggunaan air KAI Group tercatat sebesar 782,74 Megaliter, terdiri dari 216,91 Megaliter air permukaan, 365,43 Megaliter air tanah, dan 200,41 Megaliter air PDAM. Sementara pada tahun 2023, konsumsi air KAI Group mengalami penurunan menjadi 555,76 Megaliter yang terdiri dari 61,84 Megaliter air permukaan, 358,03 Megaliter air tanah, dan 135,90 Megaliter air PDAM.
Sebagai bentuk nyata upaya efisiensi air, KAI juga mengadopsi teknologi ramah lingkungan dengan mengimplementasikan sistem Automatic Train Wash Plant (ATWP) di LRT Jabodebek. Sistem ini memungkinkan pencucian kereta secara otomatis dengan efisiensi tinggi dan penggunaan air yang lebih sedikit.
“ATWP dilengkapi dengan Water Treatment System yang mengolah air bekas pencucian agar dapat digunakan kembali. Dengan teknologi ini, air yang sebelumnya digunakan untuk membersihkan kereta akan disaring untuk memisahkan kotoran seperti tanah, pasir, oli, dan gemuk. Proses ini memungkinkan pengurangan konsumsi air baru secara signifikan, mendukung prinsip daur ulang air secara berkelanjutan,” tukas Anne.
Selain itu, air yang digunakan untuk pembilasan akhir pada sistem ATWP adalah Demineralizing Water, yaitu air murni yang bebas dari mineral dan bahan kimia. Hal ini tidak hanya menjaga kualitas kebersihan kereta tetapi juga memastikan dampak lingkungan yang minimal.
Dengan berbagai upaya efisiensi air yang dilakukan, KAI terus berkomitmen untuk mendukung pelestarian sumber daya air. Melalui penerapan teknologi canggih seperti ATWP dan target pengelolaan air yang progresif, KAI berupaya menjadi pelopor dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di sektor transportasi massal.
“KAI berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung upaya pelestarian sumber daya air. Melalui program efisiensi yang terus kami tingkatkan, kami ingin memastikan bahwa sumber daya air dapat terjaga dengan baik untuk generasi mendatang,” tutup Anne.
(Redaksi)